Konsep Dasar Manajemen Keuangan

A.   Tujuan perusahaan
Perusahaan didirikan sudah pasti dengan tujuan yang jelas. secara umum tujuan perusahaan adalah untuk mencapai keuntungan yang maksimal. Walau tidak semua jenis badan usaha didirikan untuk mendapatkan keuntungan, misalnya untuk perusahaan-perusahaan nirlaba yang memang tujuan utama didirikan adalah untuk pelayanan social. Secara garis besar dapat diklasifikasikan bahwa ada tiga tujuan utama perusahaan yaitu:
Ø  Mencapai keuntungan aksimal atau laba yang sebanyak-banyaknya untuk kemakmuran pemilik perusahaan.
Ø  Menjaga kelangsungan hidup perusahaan (going concern).
Ø  Mencapai kesejahteraan masyarakat sebagai tanggung jawab social perusahaan.
Tujuan perusahaan untuk memperoleh laba maksimal dimaksudkan agar perusahaan dapat hidup terus. Perusahaan didirikan tidakdibatasi oleh waktu, namundiharpakan dapat hidup terus tanpa batas waktu. Walaupun kita mengenal konsep corporate life cycle ( siklus hidup perusahaan ) dimana suatu saat perusahaan akan bangkrut, namun kebangkrutan itu tidak dikehendaki oleh perusahaan. Oleh karena itu kelangsungan hidup perusahaan akan terus dijaga dengan mengelola perusahaan sebaik-baiknya dan perusahaan untuk memperoleh keuntungan secara maksimal.

B.   Pengertian dan tujuaan manajemen keuangan
Agar perusahaan dapat mencapai tujuan perusahaan seperti yang telah ditetapkan, makaperusahaan harus menjalankan fungsi-fungsi dengan baik. Dimana didalam perusahaan kita mengenal banyak fungsi diantaranya meliputi fungsi keuangan, fungsi pemasaran, fungsi SDM, dan fungsi operasional.
Manajemen keuangan ( financial management) sering disebut juga dengan pembelajaan adalah segala aktivitas perusahaan yang berhubungan dengan bagaimana perusahaan memperoleh dana,menggunakan dana dan mengelola asset sesuai dengan tujuan perusahaan dan dapat mencapai tujuan perusahaan secara maksimal. Dengan kata lain manajemen keuangan merupakan manajemen (pengelolaan) mengenai bagaimana perusahaan memperoleh asset, mendanai asset dan mengelola asset untuk digunakan mencapai tujuan perusahaan. Tiga fungsi utama dalam manajemen adalah:

1.    Keputusan investasi (investment Decision)
Investasi adalah penanaman modal perusahaan. Penanaman modal dapat dilakukan pada aktiva riil ataupun aktiva finansial. Aktiva riil merupakan aktiva yang berifat fisik  atau dapat dilihat jelas secara fisik, misalnya persediaan barang, tanah, gedung, mesin-mesin dan lain-lain. Aktifa Finansial merupakan surat-surat berharga seperti saham dan obligasi.
Keputusan investasi adalah keputusan yang akan diambil mengenai aktiva apa yang akan dibeli dan dikelola oleh perusahaan. Keputusan investasi merupakan keputusan yang sangat penting bagi perusahaan. Hal ini disebabkan karena keputusan investasi akan berpengaruh secara langsung terhadap besarnya rentabilitas investasi dan aliran kas perushaan untuk waktu yang akan datang.
Langkah-langkah dalam pengambilan keputusan investasi adalah:
·         Menetapkan seberapa besar asset secara keseluruhan (total asset) yang akan diperlukan oleh perusahaan.
·         Menetapkan komposisi dari total asset yaitu berapa besar jumlah aktiva lancer (current asset) dan berapa besar aktiva tetap (fixed asset)
·         Mengurangi, menggantu asset-aset yang sudah tidak ekonomis lagi dengan asset yang baru agar mencapai tingkat pemanfaatn asset yang optimal, dan sekaligus dapat mengurangi beban didanai

2.   
loading...
Keputusan pendanaan (financing Decision)
Keputusan pendanaan adalah keputusan keunagn yang menyangkut sumber-sumber dana/modal, yang dalamneraca berada dalam sisi pasiva. Keputusan pendanaan  menyangkut beberapa hal yaitu:
a.    Keputusan mengenai penetapan sumber dana yang diperlukan untuk mebiayai investasi. Sumber dana untuk membiayai investasu dapat berupa hutang jangka pendek, hutang jangka panjang dan modal sendiri.
b.    Penetapan perimbangan pembelanjaan yang terbaik bagi perusahaan atau penetapan struktur modal yang optimum. Struktur modal optimum adalah perimbangan hutang jangka panjang dan moda sendiri dengan biaya modal rata-rata minimal.

3.    Keputusan Pengelolaan Aset ( Assets Management Decision)
Pengelolaan dana yang digunakan untuk pengadaan dan pemanfaatan asset menjadi tanggung jawab manajer keuangan. Tanggungjawab tersebut menuntu manajer keuangan untuk lebih konsentrasi mengelola aktiva lancar secara afisien.

C.   Perkembangan Teori Manajemen Keuangan
Teori manajemen keuangan mengalami perkembangan sejak tahun 1900-an. Perkembangan tersebut umumnya merupakan penyempurnaan dan pendalaman serta perluasan analisa dari teori-teori yang telah ada seperti berikut.

1.    Teori pasar modal effisien (efficient capital market theory)
Efisiensi pasar modal ini bukan terletak pada administrasi keuangan tapi efisiensi dalam pengertian efisien secara informasional. Efisiensi pasar modal memiliki karakteristik sebagai berikut:
·         Tidak ada biaya transaksi baik transaksi pembelian maupun transaksi penjualan
·         Tidak ada pajak
·         Pasar bersifat persaingan sempurna, artinya terdapat banyak pembeli dan penjual
·         Pembeli dan penjual bertindak sebagai price maker
·         Baik individu maupun perusahaan memiliki akses yang sama kepasar modal
·         Tidak ada biaya yang berkaitan dengan financial distress

2.    Teori struktur modal (capital structure theory)
Menurut teori ini, semakin besar hutang yang digunakan maka semakin tinggi nilai perusahaan yang tercermin dengan semakin tinggi harga sahamnya. Argumentasinya adalah bunga hutang yang dibayarkan dapat mengurangi pajak yang akan dibayar oleh perusahaan. Sehingga penghematan pajak ini merupakan keuntungan bagi pemegang saham, sehingga akan meningkatkan harga sahamnya.

3.    Teori deviden (deviden theory)
Setiap rupiah yang dibayarkan perusahaan sebagai deviden mengharuskan perusahaan mengeluarkan saham baru. Sehingga dengan adanya emisi saham baru maka nilai sekarang penerima pemegang saham lama akan berkurang atau semakin kecil. Ini artinya pembagian deviden tidak mempengaruhi kemakmuran pemegang saham. Dengan kata lain bagi pemegang saham akan sama saja apakah menerima pembayaran deviden sekarang atau capital gain di masa dating. Degan asumsi pasar modal efisien maka nilai perusahaan hanya dipengaruhi oleh keputusan penganggaran modal (capitas Budgeting Decision). Sedangkan keputusan penganggaran modal nantinya akan menentukan aliran kas dan tingkat resiko di masa datang.

4.    Teori diskonto aliran kas (cashflow discounted theory)
Teori ini didasarkan pada konsep nilai waktu uang (time value of money), dikemukan bahwa aliran kas yang akan diterima di masa depan dapat dinilai sekarang dengan menggunakan factor disconto, misalnya tingkaat bunga. Proses penilaian aliran kas dimana depan tersebut dinamakan pendiskontoan aliran kas. Proses ini dibagi menjadi empat tahap yaitu:
·         Perkiraan aliran kas dimasa yang akan datang
·         Penilaian resiko aliran kas dimasa yang akan datang
·         Menganalisa penilain resiko yang berhubungan dengan aliran kas
·         Penentuan nilai sekarang dari aliran kas
Pendiskontoan aliran kas ini penting untuk menetapkan suatu tingkat diskonto atau tingkat bunga yang akan digunakan untuk menilai aliran kas dimasa depan jika dinilai saat ini. Dimana tingkat diskonto atau bunga tersebut harus mencerminkan tingkat resiko aliran kas, tingkat keuntungan (return) dari suatu invetasi yang dilaksanakan dan periode waktu aliran kas (jangka waktu investasi).

5.    Teori agen (agency theory)
Tujuan perusahaan adalah memaksimumkan kemakmuran pemegang saham. Dalam kenyataan banyak manajer perusahaan memiliki tujuan lain yang mungkin bertentangan denan tujuan utama perusahaan. Manajer diangkat oleh pemegang saham, idealnya manajer bertindak yang terbaik untuk kepentingan pemegang saham. Namun dalam prkatek sering sekala terjadi konflik antara pihak-pihak tersebut yang dinamakan agency problem. Agency problem ini muncul antara pihak manajemen dan pemegang saham atau antara kreditur dan pemegang saham. Dalam perusahaan besar, agency problem sangat potensial terjadi karena proposi kepemilikan perusahaan oleh manajer relative kecil. Konflik lain yang sering terjadi adalah konflik kepentingan antara pemegang saham dengan kreditur. Kreditu memiliki ha katas sebagian laba dan sebagian asset perusahaan terutama jika menyangkut masalah kebangkrutan.

6.    Teori informasi asimetrik (asymetris information theory)
Sebagai orang yang menjalankan operasi perusahaan sudah barang tentu manajer lebih baik banyak mempunyai informasi mengenai kondisi dan prospek perusahaan disbanding dengan investor. Kondisi seperti ini yang disebut dengan asymmetric information. Artinya manajer dan pemilik perusahaan memiliki informasi yang berbeda tentang kondisi perusahaan.

7.    Teori portofolio (portofolio theory)
Teori ini menyatakan bahwa resiko dapat dikurangi dengan cara mengkombinasikan asset dalam suatu portofolio. Investor dapat mengurangi resiko atas investasinya dengan cara menanamkan dananya pada berbagai saham di berbagai pasar saham atau diberbagai saham disuatu pasar saham. Teori portofolio ini belum menyebutkan secara jelas hubungan antara hasil (return) dengan resiko investasi, oleh karena itu teori ini disempurnakan oleh William Sharpe dengan mengembangkan teori keseimbangan yang menghubungkan antara resiko dan hasil (return) yaitu dengan Capital Assets Pricing Model (CAPM). Model CAPM ini dapat digunakan untuk menjelaskan bahwa return suatu saham merupakan fungsi dari tingkat keuntungan bebas resiko (rate risk fee), tingkat keuntungan yang disyariatkan atas portofolio pasar (market return) dan koefesian beta.

8.    Teori opsi (Option Theory)

Dalam manajemen keuangan opsi adalah untuk menjual atau membeli suatu asset dengan harga tertentu selama jangka waktu tertentu. Pedangan opsi di Amerika telah berkembang sejak tahun 1800-an. Sedangkan model penilaian opsi telah diperkenankan pada tahun 1973 oleh Fisher Black dan Myron Scholes. Model tersebut dikemudian dikenal dengan nama Black Sholes Option Pricing Model.

Comments

makalah selanjutnya

close
***E-money exchangers***

Popular Posts