UJI RELIABILITAS DAN VALIDITAS
Pada penelitian dibidang ilmu sosial
seperti manajemen, psikologi, sosiologi umumnya variabel-variabel penelitiannya
dirumuskan sebagai sebuah variabel laten atau un-observed (sering juga
disebut konstruk) yaitu variabel yang tidak dapat diukur secara langsung tetapi
di bentuk melalui dimensi-dimensi yang diamati atau indikator-indikator yang
diamati. Biasanya indikator-indikator ini dapat dengan menggunakan kuesioner
atau angket yang bertujuan untuk mengetahui pendapat responden tentang suatu
hal bisa OTONOMI (otonomi kerja) ROUTINE (rutinitas kerja).
Skala yang sering dipakai dalam
penyusunan kuesioner adalah skala ordinal atau sering disebut skala LIKERT yaitu
Skala yang berisi 5 tingkat preferensi jawaban dengan pilihan sebagai berikut:
1. Sangat setuju
2. Tidak setuju
3. Ragu-ragu atau netral
4. Setuju
5. Sangat setuju
Skala likert dikatakan ordinal karena
pernyataan sangat setuju mempunyai tingkat atau preferensi yang "lebih
tinggi" dari setuju dan setuju " lebih tinggi" dari
"ragu-ragu".
- Uji Reabilitas
Reabilitas sebenarnya adalah
alat untuk mengukur suatu kuesioner yang merupakan indikator dari variabel atau
konstruk. suatu kuesioner dikatakan reliabel atau handal jika jawaban seseorang
terhadap pernyataan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu sebab
misal variabel atau konstruk OTONOMI yang diukur dengan 4 indikator auotonom1, auotonom2,
auotonom3, dan auotonom4 yang masing-masing merupakan pertanyaan yang mana yang
mengukur tingkat AUOTONOMI seseorang. Jawaban responden terhadap pertanyaan ini
dikatakan reliabel jika masing-masing pernyataan dijawab secara konsisten atau
jawaban tidak boleh acak oleh karena masing-masing pertanyaan hendak mengukur
hal yang sama yaitu AUOTONOMI. jika jawaban terhadap keempat indikator ini acak,
maka dapat dikatakan bahwa tidak reliable.
Pengukuran reliabel dapat
dilakukan dengan dua cara yaitu:
1) Repeated
Measure atau pengukuran ulang à di
sini seseorang akan disodori pertanyaan yang sama pada waktu yang berbeda, dan
Kemudian dilihat apakah Ia tetap konsisten dengan jawabannya.
2) One
Shot
atau pengukuran sekali saja à
disini pengukuran hanya sekali dan kemudian hasil dibandingkan dengan
pertanyaan lain atau pengukuran korelasi antara Jawaban pertanyaan. SPSS
memberikan fasilitas untuk mengukur reliabilitas dengan uji statistik Cronbach
Alpha (a). Suatu konstruk atau variabel dikatakan reliabel jika
memberikan nilai Cronbach Alpha > 0,70 (Nunnally, 1994).
Untuk memberikan gambaran
cara menganalisis kita akan menggunakan data file job survey.sav dan
konstruk yang akan diuji adalah konstruk OTONOMI (diukur dengan empat indikator
autonom1, autonom2, autonom3, dan autonom4) dan ROUTINE (diukur dengan empat
indikator routine1, routine2, routine3, dan routine4).
Langkah analisis:
a. Buka
file Job Survey.sav dengan perintah file/Open/data
b. Dari
menu utama SPSS, pilih scale kemudian pilih sub menu reality analysis
c. Tampak
dilayar Windows reliability analysis
d. Masukan
indikator autonom 1 sampai 4 sebagai indikator OTONOMI kedalam kotak Items dan
pilih model Alpha.
e. Pilih
tombol statistics sehingga tampak di layar Windows Reliability Analysis
Statistics.
f. Pada
bagian Deskriptive for, pilih Item, Scale, Scale if item deleted dan inter-item
correlation.
g. Pilih
continue dan Ok
h. Output
SPSS
Tampilan output SPSS menunjukkan bahwa
konstruk AUTONOMI memberikan nilai Cronbach's Alpha 77,3% yang menurut kriteria
Nunnally (1994) bisa dikatakan reliable. Lakukan hal yang sama untuk konstruk
ROUTINE dan hasil output SPSS sebagai berikut:
Konstruk ROUTINE juga menghasilkan nilai
Cronbach's Alpha 67,1% yang menurut kriteria Nunnally (1994) dapat disimpulkan
bahwa variabel ROUTINE kurang reliable.
Kita dapat menaikkan nilai cronbach's
alpha dengan membuang jawaban Respon yang tidak konsisten. Misalnya kita amati
jawaban responden terhadap item Routine 1 sampai dengan Routine 4 di bawah ini:
Jawaban responden konsisten dan jika
dalam menjawab item Routine 1-4 nilainya berkisar dibawah 3 untuk Routine
rendah dan atas 3 untuk routine tinggi. Responden yang tidak menjawab konsisten
jika ada item Routine dijawab 1 dan ada Routine dijawab 5. Responden yang
menjawab seperti ini Kita buang ada 6 responden yang menjawab tidak konsisten
itu responden no 37, 38, 40, 45, 46 dan 58.Jawaban ke enam responden ini kita
buang dan diuji kembali cronbach Alphanya. Seperti terlihat di bawah ini nilai
cronbach Alpha meningkat menjadi 72,7%.
- Uji validitas
Uji validitas digunakan
untuk mengukur salah satu valid tidaknya suatu kuesioner. Suatu kuesioner
dikatakan valid jika Pertanyaan pada kuesioner mampu untuk mengungkapkan
sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut. Misalkan kita ingin mengukur
AUTONOMI seorang karya dan karyawan tersebut di beri 4 (empat) pertanyaan, maka
pertanyaan tersebut harus dapat secara tepat mengungkapkan tingkat AUTONOMI. Jadi
validitas ini mengukur apakah pertanyaan dalam kuesioner yang sudah kita buat
betul-betul dapat mengukur apa yang hendak kita ukur.
Mengukur validitas dapat
dilakukan dengan tiga cara:
1) Melakukan
korelasi antara skor butir pertanyaan dengan total skor Konstruk atau variabel
Dalam hal ini melakukan
korelasi masing-masing skor autonom1,
autonom2, autonom3, dan autonom4 dengan total skor AUTONOM. Hipotesis
yang diajukan:
Ho: skor butir pertanyaan berkorelasi positif
dengan total skor Konstruk
Ha: skor butir pertanyaan tidak berkorelasi
positif dengan total score Konstruk
Uji signifikansi dilakukan dengan
membandingkan nilai r hitung dengan r tabel untuk degree of Freedom (df) = n –
2, dalam hal ini n adalah jumlah sampel. Pada kasus kita konstruk AUTONOMI jumlah
sampel (n) = 70 dan besarnya df dapat dihitung 70 - 2 = 68 dengan df = 68 dan
Alfa = 0,05 didapat r tabel = 0,198 (lihat r tabel pada df=68 dengan uji 2 Sisi.
Untuk menguji apakah masing-masing
indikator autonom1 sampai autonom4 valid atau tidak, kita lihat tampilan output
cronbach's Alpha pada kolom korelatif korelatif item - total correlation baik
untuk Konstruk OTONOMI dan ROUTINE. Bandingkan nilai correlated item - total
correlation dengan hasil perhitungan r tabel = 0,198. Jika r hitung lebih besar
dari r tabel dan nilai positif maka butir atau pertanyaan atau indikator
tersebut dinyatakan valid. Untuk indikator konstruk AUTONOMI nilai r semua
diatas nilai r tabel maka dapat disimpulkan semua indikator valid. Begitu juga
dengan nilai r untuk indikator konstruk ROUTINE semua nilai r hitung di atas
nilai r table, maka dapat disimpulkan semua indikator valid.
2) Uji
validitas dapat juga dilakukan dengan melakukan korelasi bivariate antara
masing-masing skor indikator dengan total skor Konstruk
Langkah analisis:
a. Buka
file job survey.sav dengan perintah file/Open/data
b. Dari
menu utama SPSS pilih menu analyze kemudian pilih sub menu Correlate, lalu
pilih Bivariate
c.
Tampak di layar tampil Windows Bivariate
Correlation
d. Isikan
dalam kotak variabel ke-empat indikator konstruk AUTONOM dan skor total AUTONOM
e. Pilih
Correlation Coefficients Person
f. Pilih
Oke
g.
Output SPSS
Dari tampilan output SPSS terlihat bahwa
korelasi antara masing-masing indikator (autonom1 sampai autonom4) terhadap
total skor Konstruk (autonomy) menunjukkan hasil yang signifikan. Jadi dapat
disimpulkan bahwa masing-masing indikator pertanyaan adalah valid. Hasil
analisis korelasi bivariat dengan melihat output cronbach Alpha pada kolam Correlated
item - Total Correlation adalah identik karena keduanya mengukur hal yang sama.
POP UP ILAN MELAYANG<style type="text/css"> #topbar{ position:absolute; padding-left:30%;padding-top:5%; background-color: transparancy; width: auto;heigth:auto; visibility: hidden; z-index: 100; } </style> <script type="text/javascript"> var persistclose=0 //set to 0 or 1. 1 means once the bar is manually closed, it will remain closed for browser session var startX = 30 //set x offset of bar in pixels var startY = 5 //set y offset of bar in pixels var verticalpos="fromtop" //enter "fromtop" or "frombottom" function iecompattest(){ return (document.compatMode && document.compatMode!="BackCompat")? document.documentElement : document.body } function get_cookie(Name) { var search = Name + "=" var returnvalue = ""; if (document.cookie.length > 0) { offset = document.cookie.indexOf(search) if (offset != -1) { offset += search.length end = document.cookie.indexOf(";", offset); if (end == -1) end = document.cookie.length; returnvalue=unescape(document.cookie.substring(offset, end)) } } return returnvalue; } function closebar(){ if (persistclose) document.cookie="remainclosed=1" document.getElementById("topbar").style.visibility="hidden" } function staticbar(){ barheight=document.getElementById("topbar").offsetHeight var ns = (navigator.appName.indexOf("Netscape") != -1) || window.opera; var d = document; function ml(id){ var el=d.getElementById(id); if (!persistclose || persistclose && get_cookie("remainclosed")=="") el.style.visibility="visible" if(d.layers)el.style=el; el.sP=function(x,y){this.style.left=x+"px";this.style.top=y+"px";}; el.x = startX; if (verticalpos=="fromtop") el.y = startY; else{ el.y = ns ? pageYOffset + innerHeight : iecompattest().scrollTop + iecompattest().clientHeight; el.y -= startY; } return el; } window.stayTopLeft=function(){ if (verticalpos=="fromtop"){ var pY = ns ? pageYOffset : iecompattest().scrollTop; ftlObj.y += (pY + startY - ftlObj.y)/8; } else{ var pY = ns ? pageYOffset + innerHeight - barheight: iecompattest().scrollTop + iecompattest().clientHeight - barheight; ftlObj.y += (pY - startY - ftlObj.y)/8; } ftlObj.sP(ftlObj.x, ftlObj.y); setTimeout("stayTopLeft()", 10); } ftlObj = ml("topbar"); stayTopLeft(); } if (window.addEventListener) window.addEventListener("load", staticbar, false) else if (window.attachEvent) window.attachEvent("onload", staticbar) else if (document.getElementById) window.onload=staticbar </script> <div class="clear"> </div> <div id="topbar"> <div style="text-align: right;"> <a href="" onclick="closebar(); return false"><img src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjdx40B0XuBREPQRFWdTkyzz7-0jRLzE4cckSnTENXAqlk_9txO3DiU2ezE4ID7RHnpkdiKKg5r4p2sTd1hfVN3eWqHBet1cltKFvpwM1-TxtMR3fD7exnM2Nc0TNksIAK-Bxa1Yr3trm09/s1600/close3.png" alt="close"/></a></div> <center><div style="background: #fff;"> https://www.google.com/imgres?imgurl=https%3A%2F%2Fassets-a2.kompasiana.com%2Fitems%2Falbum%2F2018%2F05%2F03%2Fthe-secret-to-success-feature-5aeb2463caf7db1db11ba562.png%3Ft%3Do%26v%3D760&imgrefurl=https%3A%2F%2Fwww.kompasiana.com%2Fyupiter%2F5aeb1f8dbde575234f2c6ea4%2Fbahagia-dulu-baru-sukses-atau-sukses-dulu-baru-bahagia&docid=BfUWrcxc7qYwoM&tbnid=F61X_msdsYabyM%3A&vet=10ahUKEwjQ8bu5j6HgAhXEtI8KHZsyCNEQMwhCKAIwAg..i&w=760&h=427&safe=strict&bih=984&biw=1920&q=sukses&ved=0ahUKEwjQ8bu5j6HgAhXEtI8KHZsyCNEQMwhCKAIwAg&iact=mrc&uact=8 </div></center></div>
Comments
(Dilengkapi File Materi Dan Software STATA 16)
Merupakan Panduan Yang Lengkap Dan Detail
Klik Link Dibawah Untuk Mendapatkannya
https://bit.ly/UjiSTATA